Ujian. Ujian... Tes Tes... Jujur saya jarang banget belajar. Belajar kalau bener-bener mentok nggak tau materinya apa. Soalnya saya tipe orang yang ngantukkan.
Kalau bukunya cuma hitam putih bawaannya pengen dibuat bantal melulu #ehh. Nah kalau misal nggak tau materinya apa, terus belajar juga tetep nggak tau, yaudah jalani saja. Prinsipnya, datang, kerjakan, lupakan. Ini ada beberapa lagi pengalaman hina yang berhubungan dengan ujian. #janganditiru.
1. SD. Waktu SD kelas 2, ada guru yang galak banget. Sebut saja beliau Pak K. Beliau mengampu pelajaran bahasa Jawa. Kalau pas pelajaran bahasa jawa, semua murid itu pada diem. Gak ada yang berani berisik atau nggak merhatiin Pak K. Dulu pas SD kan nurut-nurut siswanya. Nah waktu itu Pak K menyuruh mengerjakan soal bahasa Jawa pilihan ganda diberi waktu kemudian ditukarkan ke temen sebelah buat dikoreksi. Waktu itu di salah satu nomor ada soal tentang nama gambar wayang. Pak K bilang,"Siapa yang nggak tau jawaban dari nomor ini, kebangetan! Nanti kalau salah, jewer saja kupingnya!!" sabdanya (?). Semua siswa pada diem. Tak terkecuali aku. Sumpah ku bener-bener nggak tau itu gambarnya siapa. Belum sempet kenalan. #Fill
Kemudian dengan segenap keanehan dan apapun itu namanya, aku silang semua pilhan A, B, C, D. Aku ngerjain soal yang lain, waktu habis, ditukarkan ke temen sebelah. Setelah itu dikoreksi, dibacain jawabannya sama Pak K. Waktu itu tibalah di nomor dimana soal keramat itu ada. Pas itu aku ngelirik LKSku yang dibawa temen. Detik-detik menegangkan sebelum Pak K ngasih tau jawabannya. Di situ pula temenku kaget dan nanya ke aku,"Fil, ini jawabannya apa?? Yang mana kok disilang semua??" tanyanya. Aku meringis bentar, menunggu waktu yang tepat.
"Itu tadi... sik sik bentar," aku pura-pura sibuk nyariin sesuatu di tas. Waktu itu aku ngerasa Pak K kayaknya ngeliatin aku. Kemudian Pak K ngasih tau jawabannya. "Ini jawabannya B," katanya. Dengan secepat kilat aku bilang ke temen sebangkuku. "Eh Des, punyaku tadi jawabannya B. Tapi aku gak punya penghapus jadi yang lain belum sempet tak hapus!" ucapku cepet. Temenku sebangku diem. Aku diem. Kami diem-dieman kemudian saling jatuh hati. #Fil!
"Oh. Oke," jawabnya kemudian membantuku menghapus jawaban yang lain. Ingin rasanya aku berjoget ria di depan kelas tapi nggak jadi, gurunya killer. Jadi aku cuma diem saja di kursi sambil bersyukur. Ini aneh, salah kok bersyukur. Eh jadi inget celetukan teman "Terkadang maling itu diridhoi oleh Allah lho, kadang mereka waktu maling dilindungi jadi gak ketauan," wkwk somplak lah. Tapi lucu aja. Hehe, kembali lagi ke cerita,
"Siapa yang salah jawabannya? Jewer!" perintah Pak K kepada siswa-siswa kelasku. Ada beberapa anak yang ngacungin tangan dan langsung dijewer sesuai perjanjian. Aku? Selamat dari jeweran itu. Oke, tak ada masalah, Case closed.
2. Ini pengalaman waktu kuliah. Jadi ada mata kuliah choukai - listening lah kalau bahasa Inggris. Nah waktu itu ujian. Tapi entah kenapa aku ngantuk banget. (Sebeneranya ini tidak usah dipertanyaan karena aku emang ngantukan banget). Nah waktu tes itu ada beberapa soal, kemudian ada pertanyaan juga dari native speakernya. Karena saat itu ujiannya di Lab yang dingin, soal-soal yang dibacain bagai dongeng, aku ngantuk banget akhirnya tertidur. Bangun-bangun pas waktu tinggal dikit. Padahal soalnya apa, ceritanya apa aku juga sama sekali nggak tau. Akhirnya dengan sedikit bisikan kalbu aku jawab soal itu di lembar jawabanku yang sebagian besar masih bersih. Pas Yudisium, aku sebenarnya agak was-was dengan hasil UASku itu. Tapi ternyata ajaibnya nilaiku nggak busuk. Nilai UASku waktu itu bagus, nilai makulku dapet A. Aku selamat. Mungkin aku sebenarnya mempunyai kemampuan mendengar di kala tidur dan kemudian-- #udahfill, #kemudiandibekep
3. Kali ini adalah tes di Jogja. Seperti biasa tiap tahun, diadakan tes kemampuan bahasa Jepang nouryokushiken. Di tes ini ada levelnya. Dari N5, N4, N3, N2 dan N1. N5 itu tingkat dasar, N3 itu lumayan sulit soalnya level menengah. Kalau N2 lebih lebih sulit lagi. Ini biasanya buat persyaratan buat yang ingin kuliah ke Jepang harus lulusN2. Dulu pas SMA aku udah lulus N5. Pas kuliah ambil N3 2x baru lulus. Aku nggak ambil N4 soalnya penasaran sama N3 tapi ternyata waktu itu terlalu ketinggian buat aku. Hahaha. Nah karena udah lulus N3, aku ambil N2. Waktu itu pengalaman hina banget. Semalemnya karena di Jogja jalan-jalan sama Mamas ke pasar malam, paginya ngantuk luar binasa. Pagi-pagi beli kopi, diminum. Kemudian bareng-bareng sarapan soto. Habis itu berangkat ke Gedung Pelatihan Bahasa. Aku tes, mamas pergi ke tempat temennya. Pas tes itu, karena suhu ruangannya dingin banget. Selain itu karena paginya aku minum 2 botol kopi biar nggak ngantuk, aku rasanya pengen pee. padahal udah ada peraturan nggak boleh sama sekali izin keluar kelas. Tapiiii setelah aku mencoba menahan derita itu, tetep aja nggak tahan malah nggak bisa mikir. Maka dari itu dengan wajah penuh kemelasan (?) aku angkat tangan, ijin ke petugas ke toilet. Awalnya petugasnya nggak ngebolehin karena aku udah nggak tahan dan wajahku melas banget akhirnya diizinin tapi ditemenin sampai depan kamar mandi. Akhirnya aku bisa balik kelas dan ngerjain dengan tenang. Akan tetpi bencana yang sebenarnya datang. Aku yang wajahnya emang kayak orang ngantukan ini tiba-tiba ngantuk beneran dan ketiduran pas tes. Parah! 5 menit sebelum tes berakhir ada pemberitahuan. Aku terbangun dan dengan segenap power of kepepet aku segera ngisi bagian yang kosong. Dan kali ini beberapa bulan tibalah hasil pengumuman. Apakah aku lulus? Dan ternyata tidak, kemampuan tidurku belum cukup untuk level ini, aku gagal, skorku busuk. Hahaha,
Dan itu adalah beberapa pengalaman di waktu aku tes, sebenarnya banyak pengalaman (hina) yang lain, kapan-kapan tuangin lagi ah ke dalam tulisan. Ada yang baca atau nggak yang penting aku nulis. Hihi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar